Search Advanced
Search section:

Forums

Members

Help Files
View New Content

Javascript Disabled Detected

You currently have javascript disabled. Several functions may not work. Please re-enable javascript to access full functionality.

mansplaining

Member Since 16 Aug 2021
Offline Last Active Aug 16 2021 07:33 AM

Find content

About Me

Pernahkah Anda mengalami ketika dibahas di kantor rapat atau dalam sedikit percakapan sesama teman, percakapan Anda dipotong atau terganggu oleh teman-teman pria Anda? Atau lihat di program televisi, bagaimana pembicara atau tuan rumah wanita mengekspresikan pendapat atau pertanyaan, serta speaker pria? Tidak jarang, speaker pria yang memotong percakapan wanita lebih mengasyikkan ketika mereka ditegur.

Untuk contoh-contoh yang lebih "gila", kita juga dapat melihat ke belakang, selama kinerja 2009 Video Music Awards (VMA) dari tangan Swift dan dengan pistol yang mengatakan Beyonce layak dimenangkan.

Kolega apa yang dilakukan di kantor kami, speaker pria dalam program percakapan percakapan, atau barat di Swift pada tahun 2009 VMA, adalah bentuk diskriminasi gender yang disebut Mantel.

Mansplaining adalah bentuk diskriminasi vakum sistematis dan gender, yang secara implisit menetapkan nilai terendah dari suara perempuan. Melalui aksi rumah-rumah mewah ini, pria berbicara seolah-olah mereka tahu bahwa semuanya melampaui wanita. Akhirnya, mereka sering memberikan komentar tanpa diminta untuk berbicara dan meremehkan keterampilan pendapat wanita.

Rencana istilah pertama kali dijelaskan oleh penulis / aktivis Solnit de Rebecca dalam esai-nya "Laki-laki menjelaskan hal-hal, fakta-fakta tidak ditempatkan di jalan." Solnit menganggap bahwa manusia adalah kombinasi dari "kepercayaan diri dan ketidaktahuan yang berlebihan" karena laki-laki budaya selalu ditempatkan di posisi atas. Unsur seksisme dalam Slyvent sangat berbahaya bagi wanita, karena sikap ini mengarah pada peresmian stereotip gender yang kaku sebagai dasar asumsinya. Stereotip gender yang kaku ini sering melukis wanita sebagai seseorang yang kurang kompeten, kurang cerdas dan kurang berpendidikan daripada pria. Wanita terpinggirkan secara sistematis dan dikecualikan dalam proses pengambilan keputusan, mereka tidak dianggap kontribusi mereka untuk melakukan sesuatu, bahkan tidak dihargai dalam kerja keras atau pendapat.